Boiler adalah bejana tertutup dimana panas pembakaran
dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Air panas atau steam
pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu
proses. Air adalah media yang berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke
suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam, volumnya akan meningkat
sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah
meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan dijaga
dengan sangat baik.
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam
dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara
otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai keran disediakan untuk
keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol
produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui systemperpipaan ke titik pengguna.
Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan keran dan dipantau
dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang
digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang
dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada
jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem. Air yang disuplai ke boiler untuk
dirubah menjadi steam disebut air umpan. Dua sumber air umpan adalah: (1)
Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses dan (2)Air makeup
(air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar ruang boiler dan
plant proses. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan
economizer untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah panas pada gas
buang.
Boiler
adalah suatu perangkat berbentuk becana tertutup yang digunakan untuk
memanaskan air sehingga menghasilkan steam (uap), panas dari hasil pembakaran
bahan bakar dalam boiler akan ditransferkan ke media air yang mengalir di dalam
pipa-pipa, saat suhu air telah mencapai temperatur tertentu maka akan terjadi
penguapan. Sehingga dapat kita artikan bahwa boiler merupakan suatu alat yang
digunakan untu membuat steam, seperti yang kita ketahui uap dapat digunakan
untuk menggerakkan turbin pada pembangkit listrik dan berfungsi sebagai pencaga
suhu dalam kolom destilasi minyak bumi.
Menurut UNEP (2006), Boiler adalah bejana tertutup dimana
panas pembakaran dialirkan ke air sampai terbentuk air panas atau steam. Air
panas atau steam pada tekanan tertentu kemudian digunakan untuk mengalirkan
panas ke suatu proses. Air adalah media yang berguna dan murah untuk
mengalirkan panas ke suatu proses. Jika air dididihkan sampai menjadi steam,
volumnya akan meningkat sekitar 1.600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai
bubuk mesiu yang mudah meledak, sehingga boiler merupakan peralatan yang harus
dikelola dan dijaga dengan sangat baik.
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Sistem boiler terdiri dari: sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan perawatan dan perbaikan. Sistem steam mengumpulkan dan mengontrol produksi steam dalam boiler. Steam dialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua peralatan yang digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.
Air yang
disuplai ke boiler untuk diubah menjadi steam disebut air umpan. Dua sumber air
umpan adalah: (1) Kondensat atau steam yang mengembun yang kembali dari proses
dan (2) Air makeup (air baku yang sudah diolah) yang harus diumpankan dari luar
ruang boiler dan plant proses. Untuk mendapatkan efisiensi boiler yang lebih
tinggi, digunakan economizer untuk memanaskan awal air umpan menggunakan limbah
panas pada gas buang.
Sebelum
kita membahas lebih jauh tentang teknologi boiler pada saat ini, alangkah
baiknya jika kita terlebih dahulu mengetahui jenis boiler yang paling pertama
digunakan. Boiler ini disebut dengan Pot Boiler atau HycockBoiler yang memiliki
bentuk yang paling sederhana dalam sejarah dan pertama kali diperkenalkan pada
abad ke-18. Boiler ini memiliki volume air yang besar tetapi hanya dapat
memproduksi uap pada tekanan yang rendah, dengan menggunakan bahan bakar kayu
serta batu bara. itulah sedikit penjelasan tetangboiler kuno yang berjaya pada
masanya.
Jenis – jenisboiler
1. Fire Tube Boiler
Pada fire tube boiler, gas panas
melewati pipa – pipa dan air umpan boiler ada didalam shell untuk dirubah
menjadi steam. Fire tube boiler biasanya digunakanuntuk kapasitas steam yang
relatif kecil dengan tekanan steam rendah sampaisedang. Sebagai pedoman, fire
tube boiler kompetitif untuk kecepatan Steasampai 12.000 kg/jam dengan tekanan
sampai 18 kg/cm. Fire tube boiler dapatmenggunakan bahan bakar minyak bakar,
gas atau bahan bakar padat dalamoperasinya. Untuk alasan ekonomis, sebagian
besar fire tube boilerdi konstruksi sebagai “paket” boiler (dirakit oleh
pabrik) untuk semua bahan bakar.
Fire Tube Boiler
Pada
boiler ini memiliki dua bagian didalamnya yaitu bagian tube yang merupakan
tempat terjadinya pembakaran dan baginbarrel/tong yang berisi fluida. Tipe
boiler pipa api ini memiliki karakteristik yaitu menghasilkan jumlah steam yang
rendah serta kapasitas yang terbatas.Prinsip Kerjanya: Proses pengapian terjadi
didalam pipa dan panas yang dihasilkan diantarkan langsung kedalam boiler yang
berisi air.
Kelebihan: Proses pemasangan cukup mudah dan tidak memerlukan
pengaturan yang khusus, tidak membutuhkan area yang besar dan memiliki biaya
yang murah.
Kekurangan : Memiliki tempat pembakaran yang sulit dijangkau saat
hendak dibersihkan, kapasitas steam yang rendah dan kurang efisien karena
banyak kalor yang terbuang sia-sia
2. Water Tube.
Pada
water tube boiler, air umpan boiler mengalir melalui pipa – pipa masuk ke dalam
drum. Air yang tersikulasi dipanaskan oleh gas pembakar membentuk steam pada
daerah uap dalam drum. Boiler ini dipilih jika kebutuhan steam dan tekanan
steam sangat tinggi seperti pada kasus boiler untuk pembangkit tenaga. Water
tube boiler yang sangat modern dirancang dengan kapasitas steam antara
4.500-12.000 kg/jam, dengan tekanan sangat tinggi. Banyak water tube boiler
yang dikonstruksi secara paket jika digunakan bahan bakar minyak bakar dan gas.
Untuk water tube boiler yang menggunakan bahan bakar padat, tidak umum
dirancang secara paket.
Karakteristik
water tube boiler sebagai berikut :
·
Forced, induced dan balanceddraft
membantu untuk meningkatkan efisiensi pembakaran
·
Kurang toleran terhadap kualitas air
yang dihasilkan dari plant pengolahan air
·
Memungkinkan untuk tingkat efisiensi
panas yang lebih tinggi
Water Tube Boiler
Memiliki
kontruksi yang hampir sama dengan jenis pipa api, jenis ini juga terdiri dari
pipa dan barel, yang menbedakan hanya sisi pipa yang diisi oleh air sedangkan
sisi barrel merupakan tempat terjadinya pembakaran. Karakteristik pada jenis
ini ialah menghasilkan jumlah steam yang relatif banyak.
Prinsip
Kerja: Proses pengapian terjadi pada sisi luar pipa, sehingga panas akan
terserap oleh air yang mengalir di dalam pipa.
Kelebihan: Memiliki kapasitas steam yang besar, nialiefesiensi
relatif lebih tinggi dan tungku pembakaran mudah untuk dijangkau saat akan
dibersihkan.
Kekurangan: Biaya investasi awal cukup mahal, membutuhkan area yang
luas dan membutuhkan komponen tambahan dalam hal penanganan air
3. Solid Fuel (Bahan Bakar Padat)
Typeboiler ini menggunakan bahan bakar padat seperti kayu,
batu bara, dengan karakteristik seperti harga bahan bakar relatif lebih murah
dan lebih efesiensi bila dibandingkan dengan boiler listrik.
Prinsip
Kerja: Pemanasan bersumber dari
pembakaran bahan bakar padat atau bisa juga campuran dari beberapa bahan bakar
padat (batu bara dan kayu) yang dibantu dengan oksigen.
Kelebihan: Bahan bakar mudah untuk didapatkan dan lebih murah.
Kekurangan: Sisa pembakaran sulit untuk dibersihkan,.
4. Bahan Bakar Minyak (Oil Fuel)
Jenis
ini memiliki bahan bakar dari fraksi minyak bumi, dengan karakteristik
yaitu memiliki bahan baku pembakaran yang lebih mahal, tetapi memiliki nilai
efesiensi yang lebih baik jika dibandingkan denan yang lainnya.
Prinsip Kerja: Pemanasan yang bersumber dari hasil pembakaran antara
campuran bahan bakar cair (kerosen, solar, residu) dengn oksigen dan sumber
panas.
Kelebihan: Memiliki sisa pembakaran yang sedikit sehingga mudah
dibersihkan dan bahan baku yang mudah didapatkan.
Kekurangan: Memiliki harga bahan baku yang mahal serta memiliki
kontruksi yang mahal.
5.
Bahan
Bakar Gas (GaseousFuel)
Memiliiki jenis bahan bakar gas dengan karakteristik bahan
baku yang lebih murah dan nilai efesiensi lebih baik jika dibandingkan dengan
jenis tipe bahan bakar lain.
Prinsip
Kerja: Pembakaran yang terjadi akibat
campuran dari bahan bakar gas (LNG) dengan oksigen serta sumber panas.
Kelebihan: memiliki bahan bakar yang paling murah dan nilai efesiensi
yang lebih baik.
Kekurangan: Kontruksi yang mahal dan sumber bahan bakar yang sulit
didapatkan, harus melalui jalur distribusi.
6. Electric
Dari namanya saja kita tentu sudah mengetahu bahwa sumber
panas alat ini berasal dari listrik, dengan karakteristik bahan bakar yang
lebih murah akan tetapi memiliki tingkat efesiensi yang rendah.
Prinsip
Kerja: Pemanas bersumber dari listrik
yang menyuplai panas.
Kelebihan: Memiliki perewatan yang sederhana dan sumber pemanas
sangat mudah untuk didapatkan.
Kekurangan: Nilai efesiensi yang buruk dan memiliki temperatur
pembakaran yang rendah.
7.
Paket
Boiler
Disebut boiler paket sebab sudah tersedia sebagai paket yang
lengkap. Pada saat dikirim ke pabrik, hanya memerlukan pipa steam, pipa air,
suplai bahan bakar dan sambungan listrik untuk dapat beroperasi. Paket boiler
biasanya merupakan tipe shelland tube dengan rancangan fire tube dengan
transfer panas baik radiasi maupun konveksi yang tinggi. Ciri-ciri dari
packagedboilers adalah:
·
Kecilnya ruang pembakaran dan
tingginya panas yang dilepas menghasilkan penguapan yang lebih cepat.
·
Banyaknya jumlah pipa yang
berdiameter kecil membuatnya memiliki perpindahan panas konvektif yang baik.
·
Sistem forced atau induceddraft
menghasilkan efisiensi pembakaran yang baik. Sejumlah lintasan/pass
menghasilkan perpindahan panas keseluruhan yang lebih baik.
·
Tingkat efisiensi thermisnya yang
lebih tinggi dibandingkan dengan boilerlainnya.
Boiler tersebut dikelompokkan
berdasarkan jumlah pass/lintasannya yaitu berapa kali gas pembakaran melintasi
boiler. Ruang pembakaran ditempatkan sebagai lintasan pertama setelah itu
kemudian satu, dua, atau tiga set pipa api. Boiler yang paling umum dalam kelas
ini adalah unit tiga pass/lintasan dengan dua set fire-tube/pipa api dan gas
buangnya keluar dari belakang boiler.
Jenis Paket Boiler 3 Pass, bahan
bakar Minyak
8.
Boiler
Pembakaran dengan FluidizedBed (FBC)
Pembakaran dengan fluidizedbed (FBC) muncul sebagai alternatif yang memungkinkan dan memiliki kelebihan yang cukup berarti dibanding sistem pembakaran yang konvensional dan memberikan banyak keuntungan antara lain rancangan boiler yang kompak, fleksibel terhadap bahan bakar, efisiensi pembakaran yang tinggi dan berkurangnya emisi polutan yang merugikan seperti SOx dan NOx. Bahan bakar yang dapat dibakar dalam boiler ini adalah batubara, barang tolakan dari tempat pencucian pakaian, sekam padi, bagas & limbah pertanian lainnya. Boilerfluidizedbed memiliki kisaran kapasitas yang luas yaitu antara 0.5 T/jam sampai lebih dari 100 T/jam.
Bila udara atau gas yang terdistribusi secara merata dilewatkan keatas melalui bed partikel padat seperti pasir yang disangga oleh saringan halus, partikel tidak akan terganggu pada kecepatan yang rendah. Begitu kecepatan udaranya berangsur-angsur naik, terbentuklah suatu keadaan dimana partikel tersuspensi dalam aliran udara sehingga bed tersebut disebut “terfluidisasikan”. Dengan kenaikan kecepatan udara selanjutnya, terjadi pembentukan gelembung, turbulensi yang kuat, pencampuran cepat dan pembentukan permukaan bed yang rapat. Bed partikel padat menampilkan sifat cairan mendidih dan terlihat seperti fluida yang disebut “bed gelembung fluida (bubblingfluidizedbed)”. Jika partikel pasir dalam keadaan terfluidisasikan dipanaskan hingga ke suhu nyala batubara, dan batubara diinjeksikan secara terus menerus ke bed, batubara akan terbakar dengan cepat dan bed mencapai suhu yang seragam. Pembakaran dengan fluidizedbed (FBC) berlangsung pada suhu sekitar 840C hingga 950°C. Karena suhu ini jauh berada dibawah suhu fusi abu, maka pelelehan abu dan permasalahan yang terkait didalamnya dapat dihindari. Suhu pembakaran yang lebih rendah tercapai disebabkan tingginya koefisien perpindahan panas sebagai akibat pencampuran cepat dalam fluidizedbed dan ekstraksi panas yang efektif dari bed melalui perpindahan panas pada pipa dan dinding bed. Kecepatan gas dicapai diantara kecepatan fluidisasi minimum dan kecepatan masuk partikel. Hal ini menjamin operasi bed yang stabil dan menghindari terbawanya partikel dalam jalur gas.
Pembakaran dengan fluidizedbed (FBC) muncul sebagai alternatif yang memungkinkan dan memiliki kelebihan yang cukup berarti dibanding sistem pembakaran yang konvensional dan memberikan banyak keuntungan antara lain rancangan boiler yang kompak, fleksibel terhadap bahan bakar, efisiensi pembakaran yang tinggi dan berkurangnya emisi polutan yang merugikan seperti SOx dan NOx. Bahan bakar yang dapat dibakar dalam boiler ini adalah batubara, barang tolakan dari tempat pencucian pakaian, sekam padi, bagas & limbah pertanian lainnya. Boilerfluidizedbed memiliki kisaran kapasitas yang luas yaitu antara 0.5 T/jam sampai lebih dari 100 T/jam.
Bila udara atau gas yang terdistribusi secara merata dilewatkan keatas melalui bed partikel padat seperti pasir yang disangga oleh saringan halus, partikel tidak akan terganggu pada kecepatan yang rendah. Begitu kecepatan udaranya berangsur-angsur naik, terbentuklah suatu keadaan dimana partikel tersuspensi dalam aliran udara sehingga bed tersebut disebut “terfluidisasikan”. Dengan kenaikan kecepatan udara selanjutnya, terjadi pembentukan gelembung, turbulensi yang kuat, pencampuran cepat dan pembentukan permukaan bed yang rapat. Bed partikel padat menampilkan sifat cairan mendidih dan terlihat seperti fluida yang disebut “bed gelembung fluida (bubblingfluidizedbed)”. Jika partikel pasir dalam keadaan terfluidisasikan dipanaskan hingga ke suhu nyala batubara, dan batubara diinjeksikan secara terus menerus ke bed, batubara akan terbakar dengan cepat dan bed mencapai suhu yang seragam. Pembakaran dengan fluidizedbed (FBC) berlangsung pada suhu sekitar 840C hingga 950°C. Karena suhu ini jauh berada dibawah suhu fusi abu, maka pelelehan abu dan permasalahan yang terkait didalamnya dapat dihindari. Suhu pembakaran yang lebih rendah tercapai disebabkan tingginya koefisien perpindahan panas sebagai akibat pencampuran cepat dalam fluidizedbed dan ekstraksi panas yang efektif dari bed melalui perpindahan panas pada pipa dan dinding bed. Kecepatan gas dicapai diantara kecepatan fluidisasi minimum dan kecepatan masuk partikel. Hal ini menjamin operasi bed yang stabil dan menghindari terbawanya partikel dalam jalur gas.
9.
AtmosphericFluidizedBedCombustion
(AFBC)
Boiler Kebanyakan boiler yang
beroperasi untuk jenis ini adalah AtmosphericFluidizedBedCombustion (AFBC)
Boiler. Alat ini hanya berupa shellboiler konvensional biasa yang ditambah
dengan sebuah fluidizedbedcombustor. Sistem seperti telah dipasang digabungkan
dengan water tube boiler/ boiler pipa air konvensional. Batubara dihancurkan
menjadi ukuran 1 – 10 mm tergantung pada tingkatan batubara dan jenis pengumpan
udara ke ruang pembakaran. Udara atmosfir yang bertindak sebagai udara
fluidisasi dan pembakaran, dimasukkan dengan tekanan, setelah diberi pemanasan
awal oleh gas buang bahan bakar. Pipa dalam bed yang membawa air pada umumnya
bertindak sebagai evaporator. Produk gas hasil pembakaran melewati bagian super
heater dari boiler lalu mengalir ke economizer, ke pengumpul debu dan pemanas
awal udara sebelum dibuang ke atmosfir.
10. PressurizedFluidizedBedCombustion (PFBC) Boiler
Pada tipe
PressurizedFluidizedbedCombustion (PFBC), sebuah kompresor memasok udara
ForcedDraft (FD), dan pembakarnya merupakan tangki bertekanan. Laju panas yang
dilepas dalam bed sebanding dengan tekanan bed sehingga bed yang dalam
digunakan untuk mengekstraksi sejumlah besar panas. Hal ini akan meningkatkan
efisiensi pembakaran dan peyerapan sulfur dioksida dalam bed. Steam dihasilkan
didalam dua ikatan pipa, satu di bed dan satunya lagi berada diatasnya. Gas
panas dari cerobong menggerakan turbin gas pembangkit tenaga. Sistem PFBC dapat
digunakan untuk pembangkitan kogenerasi (steam dan listrik) atau pembangkit
tenaga dengan siklus gabungan (combinedcycle). Operasi combinedcycle (turbin
gas & turbin uap) meningkatkan efisiensi konversi keseluruhan sebesar 5
hingga 8 persen.
11. AtmosphericCirculatingFluidizedBedCombustionBoilers (CFBC)
Dalam sistem sirkulasi, parameter
bed dijaga untuk membentuk padatan melayang dari bed. Padatan diangkat pada
fase yang relatif terlarut dalam pengangkat padatan, dan sebuah down-comer
dengan sebuah siklon merupakan aliran sirkulasi padatan. Tidak terdapat pipa
pembangkit steam yang terletak dalam bed. Pembangkitan dan pemanasan berlebih
steam berlangsung di bagian konveksi, dinding air, pada keluaran pengangkat/
riser. Boiler CFBC pada umumnya lebih ekonomis daripada boiler AFBC, untuk
penerapannya di industri memerlukan lebih dari 75 – 100 T/jam steam. Untuk unit
yang besar, semakin tinggi karakteristik tungku boiler CFBC akan memberikan
penggunaan ruang yang semakin baik, partikel bahan bakar lebih besar, waktu
tinggal bahan penyerap untuk pembakaran yang efisien dan penangkapan SO2 yang
semakin besar pula, dan semakin mudah penerapan teknik pembakaran untuk
pengendalian NOx daripada pembangkit steam AFBC.
CFBC Boiler
12. Stoker FiredBoilers
Stokers diklasifikasikan menurut metode pengumpanan bahan bakar ke tungku dan oleh jenis gratenya. Klasifikasi utamanya adalah spreader stoker dan chaingate atau traveling-gate stoker.
Stokers diklasifikasikan menurut metode pengumpanan bahan bakar ke tungku dan oleh jenis gratenya. Klasifikasi utamanya adalah spreader stoker dan chaingate atau traveling-gate stoker.
- Spreaderstokers : memanfaatkan kombinasi pembakaran suspensi dan pembakaran grate. Batubara diumpankan secara kontinyu ke tungku diatasbed pembakaran batubara. Batubara yang halus dibakar dalam suspensi; partikel yang lebih besar akan jatuh ke grate, dimana batubara ini akan dibakar dalam bed batubara yang tipis dan pembakaran cepat. Metode pembakaran ini memberikan fleksibilitas yang baik terhadap fluktuasi beban, dikarenakan penyalaan hampir terjadi secara cepat bila laju pembakaran meningkat. Karena hal ini, spreader stoker lebih disukai dibanding jenis stoker lainnya dalam berbagai penerapan di industri.
Spreader Stoker Boiler
- Chain-grate
atau traveling-grate stoker :
Batubara diumpankan ke ujung grate baja yang bergerak. Ketika grate
bergerak sepanjang tungku, batubara terbakar sebelum jatuh pada ujung
sebagai abu. Diperlukan tingkat keterampilan tertentu, terutama bila
menyetel grate, damper udara dan baffles, untuk menjamin pembakaran yang
bersih serta menghasilkan seminimal mungkin jumlah karbon yang tidak
terbakar dalam abu. Hopper umpan batubara memanjang di sepanjang seluruh
ujung umpan batubara pada tungku. Sebuah grate batubara digunakan untuk
mengendalikan kecepatan batubara yang diumpankan ke tungku dengan
mengendalikan ketebalan bed bahan bakar. Ukuran batubara harus seragam
sebab bongkahan yang besar tidak akan terbakar sempurna pada waktu
mencapai ujung grate.
TravelingGrateBoiler
13. PulverizedFuelBoiler
Kebanyakan boiler stasiun pembangkit tenaga yang berbahan bakar batubara menggunakan batubara halus, dan banyak boiler pipa air di industri yang lebih besar juga menggunakan batubara yang halus. Teknologi ini berkembang dengan baik dan diseluruh dunia terdapat ribuan unit dan lebih dari 90 persen kapasitas pembakaran batubara merupakan jenis ini.
Kebanyakan boiler stasiun pembangkit tenaga yang berbahan bakar batubara menggunakan batubara halus, dan banyak boiler pipa air di industri yang lebih besar juga menggunakan batubara yang halus. Teknologi ini berkembang dengan baik dan diseluruh dunia terdapat ribuan unit dan lebih dari 90 persen kapasitas pembakaran batubara merupakan jenis ini.
Untuk batubara jenis bituminous,
batubara digiling sampai menjadi bubuk halus, yang berukuran +300 micrometer
(μm) kurang dari 2 persen dan yang berukuran dibawah 75 microns sebesar 70-75
persen. Harus diperhatikan bahwa bubuk yang terlalu halus akan memboroskan
energi penggilingan. Sebaliknya, bubuk yang terlalu kasar tidak akan terbakar
sempurna pada ruang pembakaran dan menyebabkan kerugian yang lebih besar karena
bahan yang tidak terbakar. Batubara bubuk dihembuskan dengan sebagian udara
pembakaran masuk menuju plantboiler melalui serangkaian noselburner. Udara
sekunder dan tersier dapat juga ditambahkan. Pembakaran berlangsung pada suhu
dari 1300 - 1700 °C, tergantung pada kualitas batubara. Waktu tinggal partikel
dalam boiler biasanya 2 hingga 5 detik, dan partikel harus cukup kecil untuk
pembakaran yang sempurna. Sistem ini memiliki banyak keuntungan seperti
kemampuan membakar berbagai kualitas batubara, respon yang cepat terhadap
perubahan beban muatan, penggunaan suhu udara pemanas awal yang tinggi dll.
Salah satu sistem yang paling populer untuk pembakaran batubara halus adalah
pembakaran tangensial dengan menggunakan empat buah burner dari keempat sudut
untuk menciptakan bola api pada pusat tungku.
Pembakaran
tangensial untuk bahan bakar halus
14. Boiler Limbah Panas
Dimanapun tersedia limbah panas pada suhu sedang atau tinggi, boiler limbah panas dapat dipasang secara ekonomis. Jika kebutuhan steam lebih dari steam yang dihasilkan menggunakan gas buang panas, dapat digunakan burner tambahan yang menggunakan bahan bakar. Jika steam tidak langsung dapat digunakan, steam dapat dipakai untuk memproduksi daya listrik menggunakan generator turbin uap. Hal ini banyak digunakan dalam pemanfaatan kembali panas dari gas buang dari turbin gas dan mesin diesel.
Dimanapun tersedia limbah panas pada suhu sedang atau tinggi, boiler limbah panas dapat dipasang secara ekonomis. Jika kebutuhan steam lebih dari steam yang dihasilkan menggunakan gas buang panas, dapat digunakan burner tambahan yang menggunakan bahan bakar. Jika steam tidak langsung dapat digunakan, steam dapat dipakai untuk memproduksi daya listrik menggunakan generator turbin uap. Hal ini banyak digunakan dalam pemanfaatan kembali panas dari gas buang dari turbin gas dan mesin diesel.
Skema sederhana Boiler
Limbah Panas
15. Pemanas Fluida Termis
Saat ini, pemanas fluida termis telah digunakan secara luas dalam berbagai penerapan untuk pemanasan proses tidak langsung. Dengan menggunakan fluida petroleum sebagai media perpindahan panas, pemanas tersebut memberikan suhu yang konstan. Sistem pembakaran terdiri dari sebuah fixedgrate dengan susunan draft mekanis. Pemanas fluida termis modern berbahan bakar minyak terdiri dari sebuah kumparan ganda, konstruksi tiga pass dan dipasang dengan sistem jet tekanan. Fluida termis, yang bertindak sebagai pembawa panas, dipanaskan dalam pemanas dan disirkulasikan melalui peralatan pengguna. Disini fluida memindahkn panas untuk proses melalui penukar panas, kemudian fluidanya dikembalikan ke pemanas. Aliran fluida termis pada ujung pemakai dikendalikan oleh katup pengendali yang dioperasikan secara pneumatis, berdasarkan suhu operasi. Pemanas beroperasi pada api yang tinggi atau rendah tergantung pada suhu minyak yang kembali yang bervariasi tergantung beban sistem.
Saat ini, pemanas fluida termis telah digunakan secara luas dalam berbagai penerapan untuk pemanasan proses tidak langsung. Dengan menggunakan fluida petroleum sebagai media perpindahan panas, pemanas tersebut memberikan suhu yang konstan. Sistem pembakaran terdiri dari sebuah fixedgrate dengan susunan draft mekanis. Pemanas fluida termis modern berbahan bakar minyak terdiri dari sebuah kumparan ganda, konstruksi tiga pass dan dipasang dengan sistem jet tekanan. Fluida termis, yang bertindak sebagai pembawa panas, dipanaskan dalam pemanas dan disirkulasikan melalui peralatan pengguna. Disini fluida memindahkn panas untuk proses melalui penukar panas, kemudian fluidanya dikembalikan ke pemanas. Aliran fluida termis pada ujung pemakai dikendalikan oleh katup pengendali yang dioperasikan secara pneumatis, berdasarkan suhu operasi. Pemanas beroperasi pada api yang tinggi atau rendah tergantung pada suhu minyak yang kembali yang bervariasi tergantung beban sistem.
Keuntungan pemanas tersebut adalah:
- Operasi sistem tertutup dengan kehilangan minimum dibanding dengan boilersteam.
- Operasi sistem tidak bertekanan bahkan untuk suhu sekitar 250 0C dibandingkan kebutuhan tekanan steam 40 kg/cm2 dalam sistem steam yang sejenis.
- Penyetelan kendali otomatis, yang memberikan fleksibilitas operasi.
- Efisiensi
termis yang baik karena tidak adanya kehilangan panas yang diakibatkan oleh
blowdown, pembuangan kondensat dan flashsteam.
Faktor ekonomi keseluruhan dari
pemanas fluida termis tergantung pada penerapan spesifik dan dasar acuannya.
Pemanas fluida thermis berbahan bakar batubara dengan kisaran efisiensi panas
55-65 persen merupakan yang paling nyaman digunakan dibandingkan dengan hampir
kebanyakan boiler. Penggabungan peralatan pemanfaatan kembali panas dalam gas
buang akan mempertinggi tingkat efisiensi termis selanjutnya.
0 Komentar