Sekayu, Detik Sumsel- Program kerja Bimbingan Teknis (Bimtek) dari Dinas PMD Muba yang memboyong TP PKK dan perangkat Desa di Muba ke Yogyakarta pada 12-15 Mei beberapa waktu lalu menuai pertanyaan dari berbagai pihak, terlebih saat ini Kabupaten Muba disebut sedang mengalami defisit anggaran.
Pengamat Kebijakan Publik asal Universitas Sriwijaya, Bagindo Togar menyebutkan sekelas Kabupaten Muba yang memiliki APBD paling tinggi di Sumsel saja mengalami defisit apalagi Kabupaten/Kota lainnya.
“Yang jadi pertanyaan itu bagaimana skema penggunaan APBD di Muba ini dan apa urgensinya melakukan Bimtek tersebut kalau memang sedang defisit,” ujar Bagindo yang juga Direktur Eksekutif Forum Demokrasi Sriwijaya (FORDES).
Lanjutnya, Kabupaten/Kota lain di Sumsel yang tidak mengalami defisit saja tidak melakukan program Bimtek seperti Muba, mengapa Kabupaten Muba melakukan program tersebut. “Kemudian juga yang harus dipertanyakan itu kenapa Bupati mengizinkan kegiatan tersebut, ada apa, urgensinya apa,” ulas Bagindo.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kabupaten Muba yang juga Anggota DPRD Sumsel Susi Imelda mengaku dalam kegiatan Bimtek tersebut untuk menambah kapasitas PKK di Muba. “Kegiatan ini juga untuk memanfaatkan PKK mengisi BumDes di Muba,” katanya.
Lanjutnya, kegiatan tersebut dilakukan selama tiga hari di Yogyakarta. “Tiga hari bersama Dinas PMD dan Perangkat Desa dengan TP PKK Muba,” tutupnya.
The post Dinas PMD Muba Boyong PKK dan Perangkat Desa Bimtek ke Yogyakarta, Pengamat : Apa Urgensinya ? first appeared on Detik Sumsel.source https://detiksumsel.com/dinas-pmd-muba-boyong-pkk-dan-perangkat-desa-bimtek-ke-yogyakarta-pengamat-apa-urgensinya/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=dinas-pmd-muba-boyong-pkk-dan-perangkat-desa-bimtek-ke-yogyakarta-pengamat-apa-urgensinya
0 Komentar