Lahat, Detik Sumsel – Puluhan warga di Desa Muara Maung, Kecamatan Merapi Barat, Selasa (28/12) lalu, berkumpul dan secara spontan, hendak lakukan aksi kepada tiga perusahaan batubara yang beroprasi di hulu Sungai Kungkilan, yakni PT BME, PT BAU, dan PT MAS. Pasalnya Senin (27/12) sekitar pukul 5.30 WIB lalu, sebanyak 36 rumah warga beserta sejumlah kebun warga tertimbun air bercampur lumpur, yang diduga imbas aktifitas pertambangan dari tiga perusahaan itu.
Warga menuding, luapan air bercampur lumpur itu diduga akibat adanya aktifitas pembuatan jalan oleh PT BME, dari area galian tambang menuju tempat pembuangan tanah di bagian atas, yang melintasi Sungai Kungkilan. Selain itu juga diduga akibat pemindahan area sungai menjadi lokasi penambangan oleh PT BAU, dan lumpur dari tumpukan tanah disposal bekas pemindahan sungai oleh PT MAS.
“Sejak tahun 2019 lalu, saat pertambangan mulai masuk, ketika hujan memang sudah sering banjir. Tapi untuk kali ini yang terparah, karena bercampur lumpur, dan masuk hingga ke rumah-rumah warga,” kata Sahwan, warga setempat, Rabu (29/12).
Warga meminta, tiga perusahaan tersebut harus mengembalikan kondisi Sungai Kungkilan sesuai fungsinya. Menjadi sungai yang layak untuk aktifitas MCK warga. Selain itu, melakukan ganti rugi kepada warga yang terdampak akibat pencemaran itu.
“Keberadaan Sungai Kungkilan masuk dalam wilayah tiga perusahaan itu. Warga meminta tiga perusahaan itu tidak lagi memperparah keadaan sungai, karena berdampak pada warga. Melihat kondisi saat itu, warga takut jika sampai ada hal yang tidak diingkan, seperti lumpur dalam jumlah besar menggenangi rumah warga,” ucapnya.
Sementara, Komar perwakilan dari PT BAU menerangkan, apa yang dituding oleh warga tersebut dinilai tidak benar, karena tanpa dasar dan bukti. Masyarakat memang punya hak untuk bilang jika aktifitas pertambanagn PT BAU dan perusahaan lainnya, mengganggu aliran sungai, tapi baiknya disertai bukti yang jelas.
“Sudah ada perwakilan masyarakat yang datang menanyakan perihal itu, silakan itu hak masyarakat. Tapi itu semua hanya dugaan saja,” terang Komar.
Jawaban yang sama juga diucapkan oleh Redi, Humas PT MAS, ia mengatakan tudingan warga tersebut belum bisa dinyatakan sepenuhnya benar, karena saat itu hujan turun dengan intensitas tinggi, dan hampir menyebabkan semua wilayah jadi kebanjiran. “Itu baru dugaan saja, saat itu hampir semua tempat kebanjiran,” katanya singkat. (heru)
The post Air dan Lumpur Genangi Rumah Warga di Merapi Barat first appeared on Detik Sumsel.source https://detiksumsel.com/air-dan-lumpur-genangi-rumah-warga-di-merapi-barat/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=air-dan-lumpur-genangi-rumah-warga-di-merapi-barat
0 Komentar